Tugas Terstruktur
(metode pembelajaran)
Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Terstruktur Yang
Diwajibkan Dalam Mengikuti Perkuliahan
Kurikulum dan Pendidikan
Oleh,
Alma Alqarana Lubis/1602050081
Siti Zuriah/1602050062
Indah Rahayu/1602050090
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
MUHAMMDIYYAH SUMATERA UTARA TAHUN 2017
Kata Pengantar
Alhamdulillahirabbil’alamin,
puji syukur kehadirat Allah SWT. karena rahmat dan karunia-Nya tugas ini dapat
terselesaikan. Salawat dan salam kepada kekasih Allah yaitu Rasulullah saw
beserta keluarga dan para sahabatnya.
Dalam
penyelesaian tugas ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Kami
sampaikan terimakasih banyak kepada dosen mata kuliah Kurikulum Dan
Pembelajaran, bapak Muhammad Arifin M.Pd. Dan kami sampaikan terimakasih kepada
kedua orangtua kami yaitu Ibu dan bapak kami.
Kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan tugas ini, oleh karena
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pembaca.
Akhir kata kami
sangat berharap semoga tulisan ini dapat memberikan banyak manfaat dan inspirasi
bagi pembaca.
Daftar Isi
Halaman
Judul
Kata
Pengantar............................................................................................. i
Daftar
Isi...................................................................................................... ii
Bab
I Pendahuluan
a.
Latar Belakang Masalah............................................................................... 1
b.
Identifikasi Masalah..................................................................................... 1
c.
Batasan Masalah.......................................................................................... 1
d.
Rumusan Masalah........................................................................................ 2
e.
Manfaat Penelitian....................................................................................... 2
Bab
II Landasan Teori
a.
Teori Tentang Pembelajaran......................................................................... 3
1. Ruang
Lingkup Pendidikan................................................................... 3
2. Ruang
Lingkup Kurikulum.................................................................... 3
3. Silabus.................................................................................................... 3
4. Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran....................................................... 4
5. Peserta
Didik dan Pendidik................................................................... 4
b.
Strategi Pembelajaran................................................................................... 3
Bab
III Metode Penelitian
a.
Tempat Dan Waktu Penelitian..................................................................... 7
b.
Subjek Penelitian.......................................................................................... 7
c.
Teknik Pengambilan Data............................................................................ 7
d.
Instrumen Penelitian.................................................................................... 7
e.
Teknik Analisis Data.................................................................................... 8
Bab
IV Hasil Dan Pembahasan
a.
Pembahasan....................................................................................................
Bab V Penutup
a.
Kesimpulan....................................................................................................
b.
Saran..............................................................................................................
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Pendidikan adalah faktor utama yang
menentukan kualitas suatu bangsa. Kegagalan pendidikan akan berpengaruh
terhadap gagalnya suatu bangsa, begitu pula dengan keberhasilan pendidikan akan
membawa keberhasilan suatu bangsa. Komponen yang melekat pada pendidikan
diantaranya ialah kurikulum, guru, siswa. Dalam proses pembelajaran keberadaan
guru sangat penting, karena guru yang menentukan apakah tujuan pembelajaran tercapai
atau tidak, sehingga berdampak pada berhasil tidaknya pendidikan di suatu
bangsa.
Ada beberapa hal yang dapat menghambat
tercapainya tujuan pembelajaran, diantaranya ialah tidak sesuainya Rencana
Proses Pembelajaran dengan kegiatan pembelajaran yang terjadi. Dan juga adanya
keterbatasan yang dapat menghambat tercapainya tujuan pembelajaran, seperti
fasilitas, kecukupan waktu atau durasi pembelajaran maupun guru yang tidak
kretif dan profesional dalam mengajar.
B. Identifikasi
Masalah
1. Tingkat
Kesesuaian Antara Rencana Proses Pembelajaran Dengan Kegiatan Pembelajaran Yang
Dilakukan Yang Belum Sempurna
2. Tujuan
Pembelajaran Yang Direncanakan Belum Sepenuhnya Tercapai
3. Adanya
Hambatan Dalam Keberhasilan Penerapan Metode Dan Model Pembelajaran.
C. Batasan
Masalah
1. Berdasarkan
latar belakang masalah dan identifikasi masalah diatas, maka perlu adanya
pembatasan masalah agar penelitian lebih terfokus pada permasalahan yang
diteliti. Objek penelitian adalah proses perancangan dan pemilihan metode,
strategi, dan model pembelajaran. Subjek penelitian adalah guru PPL yaitu Ulfa
Husna seorang mahasiswi jurusan bahasa inggris Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara dan seorang guru bahasa inggris yaitu Ibu Melya Prozi Tanjung
yang bekerja di SMA Negeri 1 Perbaungan.
D. Rumusan
Masalah
1. Apa
perencanaan yang dirancang sebelum pembelajaran dilakukan oleh guru?
2. Bagaimana
tingkat kesesuaian antara rancangan perencanaan yang dibuat dengan kegiatan
pembelajaran yang dilakukan?
3. Bagaimana
proses yang dilakukan guru dalam pemilihan strategi, metode dan model
pembelajaran yang paling tepat?
E. Manfaat
Penelitian
Untuk penulis
1. Memenuhi
tugas mata kuliah kurikulum dan pembelajaran
2. Melatih
mahasiswa agar mampu dan mahir dalam membuat laporan penelitian
3. Menambah
wawasan bagaimana guru merancang rencana pembelajaran dan menentukan metode dan
model pembelajaran yang tepat.
BAB II
LANDASAN TEORI
a. Ruang
Lingkup Pendidikan
Pendidikan adalah salah satu hal yang tidak dapat
dipisahkan dalam setiap individu. Dengan adanya pendidikan maka bisa
menyebabkan seorang individu menjadi sesorang yang lebih baik. Baik dari segi
pemikiran, aplikasi, dan juga perilakunya. Bahkan bayi yang baru lahir juga
pasti mendapatkan pendidikan dalam segi kognitif contohnya. Menurut Piaget (
Santrock, 2015: 47 ) seorang bayi yang baru lahir pasti melewati tahap sensorik
yaitu dari umur 0-2 tahun. Pada tahap ini bayi membangun pemahaman dengan
mengoordinasikan pengalaman sensorik ( melihat dan mendengar) dengan motorik (
mencapai atau mnyentuh) . maka dari itu dapat dikatakan bahwa pendidikan itu
sangat penting.
Menurut UUR.I.
No. 2 Tahun 1989, Bab 1. Pasal ( dalam hamalik, 1995:2) pendidikan adalah usaha
sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran,
dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Dalam pengertian
yang agak luas pendidikan dapat diartikan sebagai proses dengan metode-metode
tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman dan cara tingkah laku
yang sesuai dengan kebutuhan ( muhibbin syah, 2016: 10). Pendidikan ini
berfungsi untuk menyiapkan peserta didik sebagai calon warga negara yang baik
warga bangsa dan calon pembentuk keluarga baru serta mengemban tugas dari
pekerjaan kelak dikemudian hari ( dalam hamalik, 1995 : 2). Tujuan
pendidikan itu jika di lihat dari beberapa cakupan yaitu tujuan pendidikan
national, institustional, kurikuler, dan tujuan pembelajaran (Tim pengembangan
MKDP kurikulum dan pembelajaran, 2017:47)
b. Ruang
Lingkup Kurikulum
Dalam pendidikan kurikulum juga sangat berperan penting karena kurikulum
adalah suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar mengajar
dibawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta
staf pengajaran ( Nasution, 2010: 5). Jadi kurikulum itu dapat dikatakan
rencana pembelajaran pada pendidikan
yang didalamnya terdiri dari empat komponen yaitu tujuan, isi, metode
dan evaluasi (Tim pengembangan
MKDP kurikulum dan pembelajaran, 2017:46). Yang pada umumnya berfungsi sebagai
pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran (Tim pengembangan MKDP kurikulum
dan pembelajaran, 2017:9) selain itu kurikulum juga berfungsi untuk sebagai
alat atau usaha untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang diinginkan oleh
sekolah tertentu yang dianggap cukup tepat untuk dicapai (Soetopo dan Soemanto,
1993: 17).
c.
Silabus
Setelah kurikulum, hal
yang lain yang sangat dibutuhkan dalam pendidikan atau kegiatan pembelajaran
adalah silabus, silabus juga sangat di
perlukan dalam pendidikan. Tanpa adanya silabus, maka pendidikan juga tidak
dapat dijalankan. Karena Silabus
merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan
penilaian yang disusun secara sistematis memuat komponen-komponen yang saling
berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar (Yulaelawati, 2004:123).
Ada juga yang mengatakan silabus adalah garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau
pokok-pokok isi/materi pembelajaran (salim, 1987:98).
Jadi dapat dikatakan silabus adalah
turunan dari kurikulum yang memuat rencana pembelajaran yaitu materi
pembelajaran, penilaian, indikator, tujuan pembelajaran dan lainnya yang dibuat
untuk satu semester. sehingga pembelajaran lebih terstruktur dan dapat
mencapai Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar yang ditargetkan. Dan kaitannya dengan kurikulum adalah Dalam proses perancangan silabus harus ditentukan
secara matang sehingga tepat, sesuai dan tetap pada pedoman kurikulum dan tidak
melenceng dari tujuan kurikulum yang telah dibuat atau dalam kata lain
pembuatan silabus haruslah berpatokan pada kurikulum yang berlaku di negara
tersebut. Pedoman kurikulum juga silabus yang berisi mata pelajaran yang lebih
rinci yang diberikan yakni scope (Ruang lingkup) dan sequence-nya urutan
pengajiannya ( nasution, 2010: 8).
d. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan
pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan
dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. Yang
membedakannya dengan silabus adalah RPP dibuat dalam satu pertemuan / BAB Dan
ini wajib selain itu dalam RPP terdapat langkah-lamgkah pembelajaran. Tujuan
dari dibuatnya RPP adalah sama dengan silabus yaitu agar pembelajaran yang
dilakukan lebih terstruktur dan yang dijadikan patokan adalah Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar tersebut dapat tercapai.
kaitannya denga kurikulum adalah saat membuat RPP harus juga berpusat pada
kurikulum dan silabus. Karena RPP ini dapat di katakan adalah turunan dari
silabus. Komponen dari RPP itu sendiri pun sama denga silabus yaitu adanya
materi
e.
Peserta Didik Dan Pendidik ( Guru)
Peserta
didik merupakan suatu komponen masukan dalam sisitem pendidikan yang selanjutnya
diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas
sesuai dengan tujuan pendidikan nasional (
hamalik, 1995 : 7).
Peserta didik memiliki peranan yang sangat penting dalam dunia
pendidikan selain menjadi objek pendidikan peserta didik juga menjadi subjek
pendidikan, yang dimaksud dengan objek pendidikan adalah dialah yang harus di
kenai proses pendidikan itu jika di ilustrasikan dialah wadah yang harus di isi
dengan pembelajaran tersebut. Sedangkan dari sisi subjek, dialah yang harus
melakukan pendidikan tersebut selain dia harus di isi dengan pembelajara dia
juga harus melakukan pembelajaran tersebut untuk mengembangkan potensi yang ia
miliki.
Ditinjau dari
tujuan pedidikan pada umumnya tujuan pendidikan pastilah mencerdaskan peserta
didik. Jadi dapat dikatakan jika peserta didik tidak ada maka pendidikan tidak
akan terjadi. Contoh kecilnya adalah jika dalam pendidikan sudah ditetapkan
suatu kurikulum, silabus, RPP, dan tenaga pendidikan juga sudah ada, tetapi
disisi lain tidak ditemukan adanya partisipasi peserta didik, maka pastinya
pembelajaran tidak akan terlaksana karena peserta didiklah yang menjalankan isi
kurikulum, silabus dan RPP. Tentunya
dalam kegiatan pembelajaran tersebut peran peserta didik dan pendidik pun sangat
dibutuhkan demi kelancaran proses belajar mengajar. Untuk itu kegiatan proses
belajar mengajar memerlukan interaksi antara kedua belah pihak tersebut. Selain
itu berbagai sumber belajar juga dapat digunakan untuk menyediakan fasilitas
belajar. Yang mana dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
kegiatan belajar mengajar. Peserta didik adalah masukan utama dalam proses
pembelajaran yang bersistem
Menurut UU No.20 Tahun 2003, Pasal 39 ayat 2 Pendidik merupakan tenaga
profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran,
menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta
melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik
pada perguruan tinggi ( hikmat, 2009 : 285). Guru atau pendidik adalah personil di lembaga
pelaksanaan pendidikan yang melakukan salah satu aspek atau seluruh kegiatan
(proses) pendidikan, mikro ataupun makro. Adanya tenaga pendidik selain
mengajar secara teori juga diharapkan dapat membimbing anak didiknya.
Tenaga
pendidik dapat dikelompokkan menjadi tiga macam ( Sukirman dalam Mustari, 2015:
217) yaitu:
·
Pengajar
Pengajar adalah personil yang secara legal
profesional bertugas melaksanakan kegiatan pendidikan. Pengajar tidak hanya
dikonotasikan sebagai pemberi materi pelajaran saja, melainkan utuh sebagai
pendidik, hanya saja pendidikannya dilakukan melalui materi pelajaran tertentu.
·
Pembimbing
Pembimbing adalah personil yang bertugas
melaksanakan kegiatan pendidikan yang khas, yaitu tertuju pada orang-orang yang
bermasalah secara psikologis-rohaniah atau sosial.
·
Supervisor pendidikan
Supervisor pendidikan adalah personil yang
bertugas melaksanakan kegiatan pendidikan terhadap para pengajar dan pembimbing
dalam pelaksanaan tugasnya.
Pada dasarnya, fungsi atau peran
guru dalam proses mengajar-belajar adalah sebagai “director learning” (firektur
belajar) artinya setiap guru diharapkan untuk pandai-pandai mengarahkan
kegiatan belajar siswa agar mencapai keberhasilan belajar ( kinerja akademik)
sebagaiman yang telah ditetapkan dalam sasaran kegiatan belajar-mengajar (
muhibbin syah, 2016: 249). Sedangkan menurut gagne ( dalam muhibbin syah, 2016:
249) setiap guru berfungsi sebagai desaigner of instruction ( perancang
pengajaran), manager of instrucion ( pengelola pengajaran), dan evaluator of
student learning ( penilaian prestasi belajar siswa). Ada juga yang mengatakan
guru berperan sebagai fasilitator, pembimbing, penyediaan lingkungan,
komunikator, model, evaluator, inovator, agen moral dan politik, agen kognitif,
dan sebagai manajer ( hamalik, 1995: 9).
Dari beberapa pembahasan dapat
dikatakan bahwa guru sangat berperan penting dalam pendidikan karena dialah
yang membuat silabus, RPP, dan dia juga
tidak boleh sembarangan seorang guru yang baik da profesional pastilah memiliki
kriteria tersendiri seperti memiliki karakter dan akhlak yang baik,
berpengetahuan yang luas, menguasai materi, mampu mengajak murid untuk belajar,
mampu membaca karakter peserta didik, cepat tanggap dan lain-lain. Maka dari
itu pendidik atau guru sangat berperan penting dalam pendidikan bahkan telah
diuji seorang anak SD jika di tanya pastilah lebih percaya guru dari pada orang
tua. Hal ini menyatakan bahwa begitu pentingnya peran guru salam dunia
pendidikan.
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Tempat dan waktu penelitian
Penelitian dilakukan melalui sosial media berupa chat
langsung melalui facebook dan whatsApp. Wawancara secara langsung dilaksanakan
pagi hari pada pukul 08.31 wib dan pukul 10.31.
B.
Subjek penelitian
Ada dua orang yang dijadikan sebagai subjek penelitian.
Guru mitra yaitu Ibu Melya Prozi Tanjung yang bekerja di SMA Negeri 1
Perbaungan sebagai seorang guru bahasa Inggris dan guru PPL yaitu Ulfa Husan
seorang mahasiswi universitas muhammadiyah Sumatera Utara jurusan pendidikan
bahasa inggris semester 7. Alasan memilih kedua orang tersebut sebagai subjek
penelitian karena keduanya adalah teman akrab penulis dan pernah menjadi guru
bahasa Inggris selama masa SMA penulis. Bahan yang digunakan sebagai tambahan
dalam penelitian ini yaitu berupa buku dan jurnal tentang kurikulum dan
pembelajaran.
C.
Teknik Pengambilan Data
Data yang diambil adalah data berupa wawancara yang
secara tidak langsung melalui sosial media seperti facebook dan whatsApp.
Diawali dengan meminta izin terlebih dahulu kepada subjek peneliti dan obrolan ringan seperti sapaan kemudian
dilanjutkan dengan memberikan pertanyaan yang terkait dengan penelitian
penulis.
Teknik pengambilan data tersebut termasuk teknik
kualitatif hanya berupa wawancara dan tidak ada perhitungan atau angka-angka di
dalamnya.
D.
Instrumen Penelitian
Alat atau instrumen yang digunakan untuk melakukan
penelitian tersebut yaitu handphone android. Melalu handphone tersebut, penulis
menggunakan media sosial yaitu facebook dan whatsApp untuk mencari subjek
peneliti dan mewawancarai langsung kedua subjek peneliti melalui obrolan chat.
E.
Teknik Analisis Data
Teknik untuk menganalisis data yaitu dengan menggunakan
teknik deskriptif kualitatif. pengumpulan data dari berbagai sumber seperti
buku, jurnal dan wawancara kepada guru mitra dan guru PPL melalui sosial media.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Menurut hasil penelitian yang
kami dapat, guru mitra berpendapat bahwa Biasanya sebelum mengajar kita harus
punyai perangkat pembelajaran seperti silabus dan RPP. Sedangkan menurut guru PPL
sebelum memulai pembelajaran Persiapan yang dilakukan guru PPL saat mengajar
ialah membuat persiapan terhadap siswa yang di ajarkan, mempersiapkan tujuan
umum pembelajaran, mempersiapkan metode dan materi pembelajaran dan
mempersiapkan alat penunjang pembelajaran, dan mempersiapkan teknik evaluasi.
Menurut kedua guru ini, silabus
harus sesuai dengan RPP. Karena RPP adalah komponen dari silabus hanya saja RPP itu lebih menjabarkan
isi dari silabus. RPP sebagai pedoman umum untuk ppembelajaran dan memberikan
petunjuk umum secara terperinci. Materi apa saja yang harus di pelajarai,
kegiatan pembeajaran, media dan evaluasi yang harus digunakan.
Menurut guru mintra Kesesuaian
RPP dengan proses pembelajaran yaitu, disaat proses pembelajaran guru harus
bisa mengikuti urutan proses yang ada di RPP, dan yang penting harus bisa
mengelola waktu agar tujuan dari materi
pembelajarannya bisa tercapai. Sedangakan menurut guru PPL Kesesuaian RPP dengan
kegiatan pembelajaran yaitu dengan RPP lebih mudah menyesuaikan dengan dengan
kegiatan pembelajaran karena guru sudah memiliki langkah-langkah pembelajaran.
Menurut guru mitra Masalah yang
sering dijumpai pada saat pembelajaran yaitu kurangnya waktu untuk mencapai
tujuan pembelajaran dan masih banyak siswa yang tidak berpartisipasi dalam
pembelajaran. Sedangkan menurut guru PPL
Masalah yang dihadapi guru PPL yaitu fasilitas yang kurang lengkap jadi media
yang digunakan kurang efektif.
Menurut guru mitra . sedangkan
Strategi guru PPL yaitu penampilan harus rapi dan menarik, berani mengajak
siswa berkomusikasi dengan bahasa inggris dan tidak selalau membebani siswa
dengan tugas, menyampaikan pada siswa untuk pertemuan selanjutnya ada materi
yang menarik jadi sayang untuk dilewatkan apalagi kalau tidak hadir, jadi
dengan strategi ini membuat siswa lebih senang belajar dan aktif.
Menurut guru mitra, metode dan
model pembelajaran yang tepat untuk pelajaran Bahasa inggris yaitu discussion
dan game agar pembelajaran lebih menyenangkan bagi siswa juga lebih cepat
dimengerti. Sedangkan menurut Strategi guru PPL yaitu penampilan harus rapi dan
menarik, berani mengajak siswa berkomusikasi dengan bahasa inggris,dan tidak
selalau membebani siswa dengan tugas, menyampaikan pada siswa untuk pertemuan
selanjutnya ada materi yang menarik jadi sayang untuk dilewatkan apalagi kalau
tidak hadir, jadi dengan strategi ini membuat siswa lebih senang belajar dan
aktif.
Manfaat yang diperoleh jika
menggunakan RPP saat pembelajaran yaitu pencapaian tujuan materi pembelajaran
akan lebih baik dan pembelajaran sesuai dengan silabus dari kurikulum yang
sudah ditentukan. Menurut guru PPL manfaat dari Kesesuaian RPP dengan kegiatan
pembelajaran yaitu dengan RPP lebih mudah menyesuaikan dengan dengan kegiatan
pembelajaran karena guru sudah memiliki langkah-langkah pembelajaran.
Motivasi yang diberikan guru
mitra untuk calon guru agar menjadi guru yang hebat yaitu guru yang bisa
menguasai materi, harus punya RPP sebelum mengajar, harus bisa menguasai kelas
agar murid merasa nyaman dan tidak terbebani, harus mengetahui tipe setiap
siswa baik dikota maupun desa. Karena tingakat pemahaman mereka berbeda. Guru PPL
berpesan untuk calon guru terus semangat untuk mendidik generasi nak bangsa
agar menciptakan pemimpin yang hebat.
PENUTUP
a.
Kesimpulan
Disaat kita menjadi guru kita
harus memiliki rpp dan silabus karena itu sangat penting, rpp dan silabus ini
haruslah berkaitan hanya saja rpp lebih rinci dan dibuat untuk jangka waktu
pendek. Jika seorang guru tidak memiliki rpp dan silabus maka kita tidak bisa
memulai pemlajaran karena kita tidak memiliki rencana meteri apa yang ingin
diajarkan dan metode apa yang akan digunakan, evaluasinya seperti apa dll.
Selain itu kita juga harus mengetahui kondisi
setiap siswa dan pandai memilih strategi dan metode pembelajara sesuai
dengan kondisi siswa. Kita juga harus
memiliki penampilan yang menarik agar siswa tertarik untuk belajar.
b.
Saran
Diharapkan setiap guru dan calon guru
memilliki rpp dan silabus dalam pembelajaran karena agar proses pembelajaran
dpat berjalan dengan baik dan terstruktur. Seorang guru juga harus dapat
menguasai kelas dengan baik agar pembelajaran efisien dan efektif. Selain itu guru
haruslah membuat metode pembelajaran yang menarik dan membuat siswa ingin
belajar dan aktif dikelas. Diharapkan juga setiap guru memiliki penampilan yang
menarik dan bisa melihat kondisi dan situasi siswa.