Rabu, 25 Oktober 2017

Critical Book Review


Tugas Mandiri I
KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
(Tim Pengembang MKDP UPI, 2107)
TELAAH KURIKULUM
(Dr. Siti halimah, M.Pd)


 











Disusun Sebagai Salah Satu Tegas Terstruktur yang Diwajibkan
Dalam Mengikuti Perkuliahan Kurikulum dan Pembelajaran


Oleh,

ALMA ALQARANA LUBIS/ 1602050081



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
TAHUN 2017



KATA PENGANTAR


Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan Rahmat dan karunia-Nya dan memberikan kesempatan kepada saya untuk dapat menyelesaikan sebuah tugas critical book review kurikulum dan pembelajaran. Tugas ini disusun dalam rangka melengkapi tugas Kurikulum dan Pembelajaran. Tidak lupa juga saya ucapkan kepada yang terhormat dosen manajemen pendidikan yaitu Bapak Muhammad Arifin, S.Pd, M.Pd yang telah membimbing saya sehingga tugas ini dapat terselesaikan.
Tugas ini berisi tentang critical book buku wajib dan buku pembanding menurut berbagai sumber yang dirangkum penulis sebagai tambahan ilmu bagi pembaca. Tugas ini disusun oleh saya dengan berbagai rintangan baik dari dalam maupun dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya tugas ini dapat terselesaikan.
Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi semua yang membaca tulisan saya ini, dan mudah-mudahan juga dapat memberikan wawasan yang lebih jelas kepada pembaca. Saya menyadari bahwa penulisan tugas ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnya tugas ini.
             
               Medan,   Oktober  2017
    
                                                                                       ALMA ALQARANA LUBIS                           1602050081




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................  i
DAFTAR ISI ........................................................................................  ii
A.  BAB I PENDAHULUAN
a.    Manfaat Critical Book Review ........................................................  1
b.    Tujuan Penulisan Critical Book Review ..........................................   1
c.    Identitas Buku ..................................................................................  1
B.  BAB II RINGKASAN ISI BUKU
Buku Wajib
a.    Bab 1 ................................................................................................. 4
b.    Bab 2 ................................................................................................  6
c.    Bab 3 ................................................................................................. 8
d.   Bab 4 ................................................................................................. 10
e.    Bab 5 ................................................................................................. 11
f.     Bab 6 ................................................................................................  17
g.    Bab 7 ................................................................................................  18
h.    Bab 8 ................................................................................................  20
i.      Bab 9 ................................................................................................  21
j.      Bab 10 ..............................................................................................  22
k.    Bab 11 ..............................................................................................  22
Buku Pembanding
a.    Bab 1 ................................................................................................  23
b.    Bab 2 ................................................................................................  24
c.    Bab 3 ................................................................................................  25
d.   Bab 4 ................................................................................................  26
e.    Bab 6 ................................................................................................  27
f.     Bab 7.................................................................................................. 28
g.    Bab 8 ................................................................................................  29
h.    Bab 9 ................................................................................................  29
C.  BAB III PEMBAHASAN
a.    Pembahasan Isi Buku .......................................................................  30
b.    Kelebihan dan Kekurangan Isi Buku ...............................................  32
D.  BAB IV PENUTUP
a.    Kesimpulan .......................................................................................  33
b.    Rekomendasi Untuk Perbaikan Buku ............................................... 33

DAFTAR PUSTAKA
    


 BAB I
PENDAHULUAN

a.    Manfaat Critical Book Review
Manfaat dari pembuatan Critical Book Riview ini adalah :
1.    Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran
2.    Untuk memahami tugas mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran
3.    Membantu mahasiswa untuk berpikir kritis dan menalar dalam menganalisis buku

b.    Tujuan Penulisan Critical Book Review
1.    Mengulas isi dua buah buku
2.    Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku
3.    Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh setiap bab dari buku pertama dan kedua
4.    Membandingkan isi buku pertama dan kedua
5.    Memahami tentang kurikulum yang sebenarnya.

c.    Identitas Buku yang Direview (Buku Wajib dan BUku Pembanding)
1.    Buku Wajib
 






1.    Judul  Kurikulum dan Pembelajaran
2.    Edisi   : Ketiga, cetakan keenam
3.    Pengarang: Tim Pengembangan MKPD Kurikulum dan Pembelajaran
4.    Penerbit: PT Raja Grafindo Persada
5.    Kota Terbit: Depok
6.    Tahun Terbit: 2017
7.    ISBN  : 978-979-769-382-4

2.    Buku Pembanding
 




1.    Judul: Telaah Kurikulum
2.    Edisi: Kedua
3.    Pengarang: Dr. Siti Halimah , M.Pd
4.    Penerbit: Perdana Publishing
5.    Kota Terbit: Medan 
6.    Tahun Terbit: 2010
7.    ISBN: 978-979-17153-4-8





BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

Buku Wajib
a.    Bab 1 Pengertian, Dimensi, Fungsi dan Peranan Kurikulum
Kurikulum (curriculum) berasal dari kata curir (pelari) dan curere (tempat berpacu). Dalam kurikulum terkandung dua hal pokok, yaitu :
1.      Adanya mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa
2.      Tujuan utamanya yaitu untuk memperoleh ijazah
Dengan demikian, implikasinya terhadap praktik pengajaran, yaitu setiap siswa harus menguasai seluruh mata pelajaran yang diberikan dan menempatkan guru dalam posisi yang penting dan menentukan.
            Menurut R. Ibrahim (2005), mengelompokkan kurikulum menjadi 3 dimensi :kurikulum sebagai substansi, kurikulum sebagai sistem, kurikulum sebagai bidang studi.
Dimensi pertama, memandang kurikulum sebagai perangkat tujuan yang ingin dicapai. Menunjuk pada suatu dokumen yang berisi rumusan tentang tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar mengajar, jadwal dan evaluasi.
Dimensi kedua, memandang kurikulum sebagai bagian dari sistem persekolahan, sistem pendidikan dan sistem masyarakat. Sistem kurikulum mencakup struktur personalia an prosedur kerja bagaimana cara menyusun kurikulum, melaksanakan, mengevaluasi dan menyempurnakannya.
Dimensi ketiga, memandang kurikulum sebagai bidang studi, yaitu bidang studi kurikulum. Hal ini merupakan kajian para ahli kurikulum dan ahli pendidikan dan pengajaran.

Fungsi Kurikulum
a.    Fungsi Penyesuaian (The adjustive or adaptive function)
Kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mengarahkan siswa agar memiliki sifat well adjusted yaitu mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.
b.    Fungsi Penyesuaian (the integrating function)
Kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh.
c.    Fungsi integrasi (the integrating function)
Kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan individu siswa.
d.   Fungsi Persiapan (the propaedeutic function)
Kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mempersiapkan siswa untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan berikutnya.
e.    Fungsi Pemilihan (the selective function)
Kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih program-program belajar yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
f.     Fungsi Diagnostik (the diagnostic function)
Kurikulu sebagai alat pendidikan harus mampu membantu dan mengarahkan siswa untuk dapat memahami dan menerima kekuatan (potensi) dan kelemahan yang dimilikinya.

Peran Kurikulum
a.       Peranan konservatif
Kurikulum dapat dijadikan sebagai sarana untuk menstransmisikan nilai warisan budaya masa lalu yang dianggap masih relevan dengan masa kini kepada generasi muda.
b.      Peranan kreatif
Kurikulum harus mampu mengembangkan sesuatu yang baru sesuai dengan perkembangan yang terjadi dan kebutuhan masyarakat masa sekarang dan mendatang.
c.       Peranan kritis dan evaluatif
Kurikulum harus aktiv berpartisipasi dalam kontrol atau filter sosial. Maksudnya, peran kurikulum dalam hal ini adalah untuk menilai dan memilih nilai dan budaya serta pengetahuan baru yang akan diwariskan.


b.   Bab 2 Landasan Pengembangan Kurikulum
Menurut Hornby, Landasan adalah suatu gagasan, asumsi,atau prinsip yang menjadi sandaran atau titik tolak dalam pengembangan kurikulum.
Empat landasan pengembangan kurikulum :


1.)    Landasan Filosofis Pengembangan Kurikulum
Socrates (dalam Syaripudin 2007),  filsafa tadalah cara berpikir secara radikal, menyeluruh dan mendalam atau cara berpikir yang mengupas sesuatu sedalam – dalamnya.
Filsafat pendidikan adalah penerapan dari pemikiran – pemikiran filsafat untuk memecahkan permasalahan pendidikan.
Aliran – aliran filsafat pendidikan :
a.       Idealisme (spiritual atau rohaniah)
b.      Realisme (fisik atau materi)
c.       Pragmatisme (tidak mungkin atau tidak perlu)

2.)    Landasan Psikologis Pengembangan Kurikulum
Psikologi perkembangan merupakan cabang dari psikologi yang mempelajari perubahan tingkah laku dan kemampuan sepanjang proses perkembangan individu dari masa konsepsi hingga mati (Ross Vasta, dkk. 1992).
Fase – fase perkembangan individu menurut usia :
1.      Masa usia prasekolah              : 0,0 – 6 tahun
2.      Masa usia sekolah dasar           : 6,0 – 12 tahun
3.      Masa usia sekolah menengah  : 12,0 – 18 tahun
Teori belajar ada 3 :
1.    Teori psikologi kognitif (Kognitivisme)
Teori belajar ini adalah teori insight ( sumber : Psikologi Gestalt Field ), menurut mereka belajar adalah proses mengembangkan insight atau pemahaman baru atau mengubah pemahaman lama.
Teori belajar kognitif memandang manusia sebagai pelajar yang aktif yang memprakarsai pengalaman, mencari dan mengolah informasi untuk memecahkan masalah,, mengorganisasi apa – apa yang telah mereka ketahui untuk mencapai suatu pemahaman baru.
2.      Tahap Psikologi Behavioristik (Stimulus-Respons Theory)
Teori ini berangkat dari asumsi bahwa anak atau individu tidak memiliki/ membawa potensi apa – apa dari kelahirannya. Perkembangan anak ditentukan oleh faktor yang berasal dari lingkungan.
3.      Teori Psikologi Humanistik (self theory)
Tokoh teori ini Abraham H. Maslow dan Carl R. Roger. Teori ini memandang bahwa perilaku manusia itu ditentukan oleh dirinya sendiri, oleh faktor internal, bukan faktor lingkungan.

3.)    Landasan Sosiologis Pengembangan Kurikulum
Landasan sosiologis pengembangan kurikulum adalah asumsi – asumsi yang berasal dari sosiologi yang dijadikan titik tolak dalam pengembangan kurikulum.
Tujuan, isi, maupun proses pendidikan harus disesuaikan dengan kondisi, karakteristik kekayaan dan perkembangan masyarakat (Nana Syaodih Sukmadinata, 1997:58). Karena itu kurikulum harus mampu memfasilitasi peserta didik agar mereka mampu bekerja sama, berinteraksi, menyesuaikan diri dengan kehidupan masyarakat.
Menurut Daud Yusuf (1982), 3 sumber nilai yang ada di dalam masyarakat untuk dikembangkan melalui proses pendidikan : 1) Logika (aspek pengetahuan dan penalaran) , 2) Estetika (aspek emosi dan perasaan), 3) Etika (aspek nilai).

4.)    Landasan Teknologis Pengembangan Kurikulum
Maksudnya  adalah asumsi – asumsi yang bersumber ari hasil riset atau penelitian dan aplikasi dari ilmu pengetahuan yang menjadi titik tolak dalam mengembangkan kurikulum

c.    Bab 3 Komponen-komponen Pengembangan Kurikulum
1.      Komponen Tujuan
Berhubungan dengan arah atau hasil yang diharapkan.
4 tujuan pendidikan :

a.       Tujuan Pendidikan Nasional (TPN)
Dirumuskan dalam UU No. 20 Tahun 2003 , pasal 3 , bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa, agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan demokratis serta tanggungjawab.

b.      Tujuan Institusional (TI)
Tujuan yang harus dicapai oleh setiap lembaga pendidikan. Tujuan institusional merupakan tujuan antara untuk mencapai tujuan yang dirumuskan dalam bentuk kompetensi kelulusan setiap jenjang pendidikan, misalnya standar kompetensi pendidikan dasar, menengah, kejuruan dan jenjang pendidikan tinggi.

c.       Tujuan Kurikuler (TK)
Adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap bidang studi atau mata pelajaran. Misal, tujuan bidang studi MTK, bidang studi harus dicapai oleh siswa pada satuan pendidikan.

d.      Tujuan Instruksional atau Tujuan Pembelajaran (TP)
Adalah sebagai kemampuan yang harus dimiliki oleh anak didik setelah mereka selesai mengikuti pelajaran.

Bloom (1965), tujuan yang harus dirumuskan dapat digolongkan kedalam 3 klasifikasi :
a.       Domain Kognitif (kemampuan intelektual, seperti kemampuan mengingat dan berpikir)

1.      Pengetahuan (knowledge) : kemampuan mengingat dan mengungkapkan informasi yang dipelajarinya (recall).
2.      Pemahaman (comprehension) : memahami objek atau subjek pembelajaran .
3.      Penerapan (application) : kemampuan mengungkapkan konsep, prinsip, prosedur pada situasi tertentu.
4.      Analisis : kemampuan menguraikan bahan pelajaran ke dalam bagian – bagian.
5.      Sintesis : kemampuan menghimpun bagian – bagian kedalam keseluruhan yang bermakna.
6.      Evaluasi : kemampuan membuat penilaian terhadap sesuatu berdasar maksud atau kriteria tertentu.

b.      Domain Afektif (sikap, nilai, dan apresiasi).
1.      Penerimaan : sikap sadar terhadap gejala, keadaan suatu masalah.
2.      Merespons : kemauan untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan untuk menyelesaikan tugas tepat waktu.
3.      Menghargai : memberi penilaian kepada gejala/objek tertentu.
4.      Mengorganisasi : pengembangan nilai kedalam sistem organisasi tertentu.
5.      Karakteristik Nilai : mengadakan sintesis dan internalisasi sistem nilai dngan pengkajian mendalam.

c.       Domain Psikomotor (keterampilan/skill)
1.      Persepsi (perception)
2.      Kesiapan (set)
3.      Meniru (imitation)
4.      Membiasakan (habitual)
5.      Menyesuaikan (adaption)
6.      Menciptakan (oganization)

2.       Komponen Isi/Materi Pelajaran
Berhubungan dengan pengalaman belajar yang harus dimiliki siswa. Isi kurikulum menyangkut aspek baik yang berhubungan dengan pengetahuan yang biasanya tergambar pada isi setiap mata pelajaran yang diberikan.

3.      Komponen Metode/Strategi
Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan dalam pembelajaran.

4.      Komponen Evaluasi
Evaluasi merupakan komponen untuk melihat efektivitas pencapaian tujuan.

d.   Bab 4 Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum
Pengertian Prinsip Pengembangan Kurikulum    
       Prinsip pengembangan kurikulum yaitu berbagai hal yang harus dijadikan patokan dalam menentukan berbagai hal yang terkait dengan pengembangan kurikulum.

Macam – macam Sumber Prinsip Pengembangan Kurikulum
a.       Data empiris ( pengalaman yang terdokumentasi dan terbukti efektif )
b.      Eksperimen (temuan – temuan hasil penelitian)
c.       Cerita/legenda yang hidup di masyarakat
d.      Akal sehat

Tipe – tipe Pengembangan Kurikulum
a.       Tingkat ketepatan (validity)
b.      Ketetapan (reliability)

Macam – macam Prinsip Pengembangan Kurikulum

a.       Prinsip umum, digunakan hampir dalam setiap pengembangan kurikulum dimanapun. Prinsip ini meliputi prinsip relevansi, fleksibel, kontinuitas, praktis atau efisien dan efektifitas.

b.      Prinsip khusus, hanya berlaku di tempat dan situasi tertentu.
-          Prinsip yang berkenaan dengan tujuan pendidikan
-          Prinsip yang berkenaan dengan isi pendidikan
-          Prinsip berkenaan dengan proses pembelajaran
-          Prinsip berkenaan dengan media dan alat bantu pembelajaran
-          Prinsip yang berkenaan dengan evaluasi
Dimana prinsip pengembangan satu komponen dengan komponen lainnya akan berbeda.

e.    Bab 5 Model Pengembangan dan Organisasi Kurikulum
Model – model Pengembangan Kurikulum
            Model pengembangan kurikulum merupakan suatu alternatif prosedur dalam rangka mendesign (designing), menerapkan (implementation), dan mengevaluasi (evaluation), suatu kurikulum.

a.      Model Ralph Tyler (1949)
Diajukan berdasarkan pada beberapa pertanyaan yang mengarah pada langkah – langkah dalam pengembangan kurikulum.
Menurut Tyler, 4 tahap harus dilakukan dalam pengembangan kurikulum :
1.      Menentukan tujuan pendidikan
Ada 5 faktor yang menjadi arah penentuan tujuan pendidikan :
-          Pengembangan kemampuan berpikir
-          Membantu memperoleh informasi
-          Pengembangan sikap kemasyarakatan
-          Pengembangan minat peserta didik
-          Pengembangan sikap sosial

2.      Menentukan proses pembelajaran yang harus dilakukan
Aspek yang harus diperhatikan alah persepsi dan latar belakang kemampuan peserta didik.
3.      Menentukan organisasi pengalaman belajar
Memerhatikan aspek kesinambungan, pengorganisasian dilakukan vertikal maupun horizontal.
4.      Menentukan evaluasi pembelajaran
Penilaian yang dilakukan harus disesuaikan dengan jenis dan sifat dari tujuan pendidikan. 

b.      Model Administratif
Disebut juga dengan istilah dari atas ke bawah (top down) atau staf lini (line-staff procedure), artinya pengembangan kurikulum ini ide awal dan pelaksanaannya dimulai dari pejabat tingkat atas pembuat keputusan dan kebijakan berkaitan dengan pengembangan kurikulum.

c.       Model Grass Roots
Model pengembangan kurikulum yang dimulai dari arus bawah. Dalam prosesnya pengembangan ini diawali dari gagasan guru – guru sebagai pelaksana pendidikan di sekolah.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengembangan kurikulum dalam model Grass Roots :
1.)    Guru harus memiliki kemampuan yang profesional
2.)    Guru garus terlibat penuh dalam perbaikan kurikulum, penyelesaian permasalahan kurikulum
3.)    Guru harus terlibat langsung dalam perumusan tujuan, pemilihan bahan, dan penentuan evaluasi
4.)    Seringnya pertemuan kelompok dalam pembahasan kurikulum.

d.      Model Demonstrasi
Menurut Smith, Stanley, dan Shores, ada dua bentuk model pengembangan ini :
1.      Sekelompok guru dari suatu sekolah atau beberapa sekolah yang diorganisasi dan ditunjuk untuk melaksanakan uji coba/eksperimen suatu kurikulum.
2.      Dari beberapa orang guru yang merasakurang puas tentang kurikulum yang sudah ada, kemudian mereka mengadakan eksperimen/uji coba dan mengadakan pengembangan secara mandiri.
Kebaikan dalam penerapan model ini :
1.      Kurikulum ini akan lebih nyata dan praktis karena dihasilkan melalui proses yang telah diuji dan diteliti secara ilmiah.
2.      Perubahan kurikulum dalam skala kecil atau pada aspek yang lebih khusus kemungkinan kecil akan ditolak oleh pihak administrator, akan beda dengan perubahan kurikulum yang luas dan kompleks
3.      Hakikat model demonstrasi berskala kecil akan terhindar dari kesenjangan dokumen dan pelaksanaan di lapangan
4.      Model ini akan menggerakkan inisiatif, kreativitas guru – guru serta memberdayakan sumber – sumber administrasi untuk memenuhi kebutuhan dan minat guru dalam mengembangkan program yang baru

e.       Model Miller-Seller
Model ini kombinasi dari model transmisi (Gagne) dan model transaksi (Taba’s & Robinson), dengan tahapan pengembangan sebagai berikut.
1.)    Klarifikasi Orientasi Kurikulum
Langkah pertama adalah menguji dan mengklarifikasi orientasi.
2.)    Pengembangan Tujuan
Mengembangkan tujuan umum (aims) dan mengembangkan tujuan khusus berasar orientasi kurikulum yang bersangkutan.
3.)    Identifikasi Model Mengajar
Pelaksanaan kurikulum harus mengidentifikasi strategi mengajar mengajar yang akan digunakan yang sesuai dengan tujuan dan orientasi kurikulum.
4.)    Implementasi
Langkah akhir dalam pengembangan kurikulum. Memerhatikan komponen – komponen program studi, identifikasi sumber, peranan, pengembangan profesional, penetapan waktu, komunikasi dan sistem monitoring.

f.       Model Taba (Inverted Model)
Merupakan modifikasi dari Model tyler. Penekanannya terutama pada pemusatan perhatian guru. Guru diposisikan sebagai inovator dalam pengembangan kurikulum. Langkah – langkahnya :
1.      Mengadakan unit – unit eksperimen bersama dengan guru – guru
2.      Menguji unit eksperimen
3.      Mengadakan revisi dan konsolidasi
4.      Pengembangan keseluruhan kerangka kurikulum (developing a frame work)
5.      Implementasi dan desiminasi ( penerapan dan penyebarluasan program ke daerah – daerah sekolah dan dilakukan pendataan tentang kesulitan serta permasalahan yang dihadapi guru di lapangan.

g.      Model Beauchamp (1931)
Menurutnya, proses pengembangan kurikulum ada 5 tahap :
1.      Menentukan arena atau wilayah yang akan dicakup kurikulum.
2.      Menetapkan personalia dalam pengembangan kurikulum.
3.      Organisasi dan prosedur pengembangan kurikulum
4.      Implementasi kurikulum
5.      Evaluasi kurikulum. a.)pelaksanaan kurikulum oleh guru – guru , b.) desain kurikulumnya , c.) hasil belajar siswa , d.) keseluruhan dari sistem kurikulum.

Organisasi Kurikulum
a.      Organisasi Kurikulum Berdasarkan Mata Pelajaran (subject curriculum)
Ada 4 pola organisasi kurikulum berdasar mata pelajaran :
1.      Mata pelajaran terpisah (separated subject curriculum)
Kekurangan :
a.       Bahan yang dipelajari terpisah – pisah, tidak ada gambaran hubungan materi yang satu dengan lainnya.
b.      Bahan pelajaran yang diberikan tidak aktual
c.       Proses belajar lebih mengutamakan aktivitas guru, siswa cenderung pasif
d.      Bahan pelajaran tidak berdasar aspek permasalahan sosial yang dihadapi siswa
e.       Bahan pelajaran merupakan informasi dari masa lalu
f.       Proses dan bahan ajar kurang memerhatikan bakat, minat dan kebutuhan siswa.
Kelebihan :
a.       Bahan ajar disusun sistematis, logis, sederhana, dan mudah dipelajari
b.      Dapat dilaksanakan untuk mewariskan nilai – nilai dan budaya terdahulu
c.       Kurikulum ini mudah dipola, dibentuk, didesain bahkan mudah diperluas dan dipersempit sesuai waktu yang ada.

2.      Mata Pelajaran Terhubung (correlated curriculum)
Kekurangan :
a.       Bahan ajar kurang sistematis , kurang mendalam
b.      Kurikulum kurang menggunakan bahan ajar yang aktual yang langsung berhubungan dengan kehidupan nyata siswa
c.       Kurikulum kurang memerhatikan bakat, minat dan kebutuhan siswa
d.      Apabila prinsip penggabungan belum dipahami kemungkinan bahan ajar yang disampaikan abstrak.
Kelebihan :
a.       Ada keterhubungan antarmateri pelajaran walau sebatas mata pelajaran
b.      Memberikan wawasan lebih luas dalam lingkup satu bidang studi
c.       Menambah minat siswa untuk mempelajari mata pelajaran yang terkolerasi.

3.      Fusi Mata pelajaran (broadfields curriculum)
Organisasi kurikulum yang menghapuskan batas – batas mata pelajaran dan menyatukan mata pelajaran yang memiliki hubungan erat dalam satu kesatuan.
Kekurangan :
-          Memberikan pengetahuan secara sketsa, abstrak, kurang logis dari suatu mata pelajaran
Kelebihan :
-          Mata pelajaran semakin dirasakan kegunaannya
-          Mementingkan prinsip generalisasi

4.      Kurikulum Terpadu (integrated curriculum)
Kekurangan :
a.       Kurikulum dibuat oleh guru dan siswa sehingga memerlukan kesiapan dan kemampuan guru secara khusus
b.      Bahan ajar tidak disusun logis dan sistematis
c.       Bahan ajar sederhana
d.      Memungkinkan kemampuan yang dicapai siswa akan berbeda secara mencolok
e.       Kemungkinan akan memerlukan biaya, waktu dan tenaga yang banyak.
Kelebihan :
a.       Mempelajari bahan ajar melalui pemecahan masalah dengan memadukan beberapa mata pelajaran secara menyeluruh dalam menyelesaikan topik
b.      Memberi kesempatan pada siswa untuk belajar sesuai dengan bakat, minat, dan potensi yang dimiliki secara individu
c.       Mengembangkan belajar secara bersama
d.      Mempraktikkan nilai – nilai demokrasi dalam pembelajaran
e.       Dapat meningkatkan hubungan antara sekolah dengan masyarakat
Dalam bentuk kurikulum terpadu meliputi :
-          Kurikulum inti (core curriculum) : menggunakan bahan dari berbagai mata pelajaran atau disiplin ilmu guna menjawab atau menyelesaikan masalah yang dihadapi siswa
-          Social functions and persistent situation : didasarkan pada analisis kegiatan manusia di masyarakat.
-          Experience and activity curriculum : mengutamakan kegiatan atau pengalaman siswa .

f.     Bab 6 Evaluasi Kurikulum
Pengertian
Mulyani Sumantri (1988 : 164) , Evaluasi adalah merupakan suatu proses yang bersifat interaktif bertalian dengan deskripsi dan penyesuaian, sehingga menentukan sesuatu yang berharga daripada benda, orang pekerjaan dan karakteristik tertentu.  
Evaluasi Kurikulum merupakan suatu proses evaluasi terhadap kurikulum secara keseluruhan baik bersifat makro atau ruang lingkup yang luas (ideal curriculum) maupun lingkup makro (actual curriculum) dalam bentuk pembelajaran.
Indikator keberhasilan kurikulum :
1.      Keberhasilan sosialisasi kurikulum
2.      Keberhasilan penyusunan silabus
3.      Keberhasilan penyusunan program tahunan dan semester
4.      Keberhasilan penyusunan rencana pembelajaran
5.      Keberhasilan penyusunan bahan ajar
6.      Keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar – mengajar

Tujuan evaluasi Kurikulum
            Untuk memeriksa kinerja kurikulum secara keseluruhan ditinjau dari berbagai kriteria. Indikator kinerja yang dievaluasi : efektivitas, relevansi, efisiensi, kelaikan program.
a.       Untuk perbaikan program
b.      Pertanggungjawaban kepada berbagai pihak
c.       Penentuan tindak lanjut hasil pengembangan

Model Evaluasi Kurikulum
a.      Measurement
Pengukuran perilaku siswa untuk mengungkapkan perbedaan individual maupun kelompok
b.      Congruence
Pemeriksaan kesesuaian antara tujuan pendidikan dan hasil belajar yang dicapai.
c.       Illumination
Lebih diasarkan pada judgement (pertimbangan) yang hasilnya diperlukan untuk penyempurnaan program.
d.      Educational System Evaluation
Perbandingan antara performance setiap dimensi program dan kriteria yang akan berakhir dengan suatu deskripsi atau judgement.
e.       Model CIPP
Fokus pada contect, input, process, product.

g.      Bab 7 Konsep Dasar Pembelajaran

Hakikat Belajar
            Gagne (1968), Belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Tiga unsur pokok dalam belajar :
1.      Proses
Belajar adalah proses mental dan emosional atau proses berpikir dan merasakan.
2.      Perubahan perilaku
Hasil akan tampak pada perubahan perilaku individu yang belajar.
3.      Pengalaman
Belajar adalah mengalami, bahwa belajar terjadi karena individu berinteraksi dengan lingkungan, baik fisik maupun sosial.

Hakikat Pembelajaran
            Pembelajaran : suatu upaya yang dilakukan seseorang guru untuk membelajarkan siswa yang belajar.
Adams & Dicky (dalam Oemar Hamalik, 2005), peran guru :
a.       Guru sebagai pengajar (teacher as instructor)
b.      Guru sebagai pembimbing (teacher as conselor)
c.       Guru sebagai ilmuwan (teacher as scientist)
d.      Guru sebagai pribadi (teacher as person)

Landasan Konsep Pembelajaran
a.       Filsafat
Belajar dipahami sebagai suatu kegiatan dalam mencari dan membuktikan kebenaran.
b.      Psikologi
Perilaku manusia bisa berubah karena belajar.
c.       Sosiologi
Melalui belajar, individu bisa mempelajari lawan bersosialisasi, teman hidup bersama dan mampu membangun masyarakat sampai dengan negara dan bangsa.
d.      Komunikasi
Pembelajaran akan menghasilkan suatu kondisi dimana individu dalam hal ini siswa dan guru, siswa dengan siswa, atau interaksi yang kompleks sekalipun pasti akan ditemukan suatu proses komunikasi.
e.       Teknologi
Pembelajaran erat kaitannya dengan teknologi pendidikan, pembelajaran harus mampu memerhatikan interest siswa, dimana ada tipe auditif, visual dan kinestik. Penggunaan teknologi akan menjembatani minat siswa , sehingga pembelajaran lebih menyenangkan.

Proses Pembelajaran
a.       Persiapan (preparation)
b.      Penyampaian (presentation)
c.       Latihan (practice)
d.      Penampilan hasil (performance)

Hasil dari Pembelajaran
            UNESCO, empat pilar hasil belajar :
-          Learning to know
-          Learning to be
-          Learning to life together
-          Learning to do

h.      Bab 8 Komponen-komponen Pembelajaran
Bahan Pembelajaran
            Isi kurikulum terdapat 3 unsur utama, :
Logika             : pengetahuan tentang benar - salah
Etika                : pengetahuan tentang baik buruk
Estetika           : pengetahuan tentang indah – jelek

Strategi dan Metode Pembelajaran
            Faktor yang mempengaruhi strategi :
a.       Faktor tujuan : semua faktor yang ada didalam pembelajaran, diarahkan untuk mencapai tujuan
b.      Faktor materi : mengajarkan fakta, konsep, prinsip, pemecahan masalah, keterampilan motorik, sikap.
c.       Faktor siswa : berbeda teknik yang digunakan dalam proses ajar – mengajar siswa puluhan dengan beberapa orang saja
d.      Faktor waktu : berapa puluh menit atau berapa jam pelajaran waktu yang tersedia untuk proses belajar
e.       Faktor guru : kemampuan gurulah yang pada akhirnya mempengaruhi pelaksanaan proses pengajaran.

Strategi pembelajaran dan Metode Mengajar
a.       Strategi Ekspository Klasikal (guru lebih banyak menjelaskan pesan sebelumnya telah diolah sendiri, siswa banyak menerima pesan yang sudah jadi)
b.      Metode Tanya Jawab
c.       Strategi Heuristik (discovery and inquiry)
d.      Pengajaran kelompok kecil
e.       Pengajaran perorangan
Media Pembelajaran
a.       Media visual (dilihat)
b.      Media audio (didengar)
c.       Media audio-visual (dilihat-didengar)
d.      Media penyaji
e.       Media objek dan media interaktif


i.        Bab 9 Prinsip-prinsip Pembelajaran
a.      Prinsip umum :
1.      Belajar menghasilkan perubahan perilaku peserta didik yang relatif permanen
2.      Peserta didik  memiliki potensi, gandrung, dan kemampuan yang merupakan benih kodrati untuk ditumbuhkembangkan
3.      Perubahan atau pencapaian kualitas ideal itu tidak tumbuh alami linear sejalan proses kehidupan

b.      Prinsip khusus :
1.      Prinsip Perhatian dan motivasi
2.      Prisnsip keaktifan
3.      Prinsip keterlibatan langsung/berpengalaman
4.      Prinsip pengulangan
5.      Prinsip tantangan
6.      Prinsip balikan dan penguatan
7.      Prinsip perbedaan individual


j.        Bab 10 Pendekatan, Strategi, dan Model Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran adalah upaya menghampiri makna pembelajaran melalui suatu cara pandang dan pandangan tertentu atau aplikasi suatu cara pandang dan pandangan tertentu dalam memahami makna pembelajaran.

a.      Pendekatan filsafati terhadap pembelajaran
1.      Idealisme
Pembelajaran adalah kegiatan tanya jawab antara guru dengan siswa.
Idealisme menghendaki aplikasi strategi penemuan (discovery) melalui tanya jawab dan berpikir deduktif.

2.      Realisme
Pembelajaran adalah kegiatan guru menciptakan kondisi lingkungan dengan disiplin tertentu untuk siswa.
Realisme menghendaki pembelajaran dan pengelolaan kelas yang berpusat pada guru. Siswa belajar dari pengalaman melalui strategi inquiry, discovery, pembiasaan dan berpikir induktif.

3.      Pragmatisme
Pembelajaran adalah kegiatan guru memfasilitasi dan membimbing siswa belajar memecahkan masalah melalui aktivitas/kerja, inquiry dan discovery sesuai minat.
Pembelajaran ini berpusat pada siswa, masalah, aktivitas dan bersifat terpadu.

4.      Konstruktivisme
Pembelajaran adalah kegiatan guru memfasilitasi dan membimbing siswa berpikir.
Memungkinkan siswa membangun pengetahuannya sendiri.

5.      Eksistensialisme
Pembelajaran adalah kegiatan guru mendampingi siswa berdasar minat bakat dan kebutuhan.
Menyarankan pembelajaran berpusat pada siswa.

6.      Pancasila
Pembelajaran adalah interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar lainnya pada suatu lingkungan belajar untuk mencapai tujuan.

b.      Pendekatan Psikologi terhadap Pembelajaran
1.      Behaviorisme : pembelajaran adalah kegiatan guru menciptakan kondisi lingkungan sebagai stimulus – berupa tugas , disiplin – untuk direspon siswa.
2.      Kognitif : pembelajaran adalah kegiatan guru membimbing siswa melakukan proses internal yang kompleks berupa pemrosesan informasi, inquiry dan discovery, agar siswa dapat mengembangkan kemampuan kognitifnya secara optimal, kemampuan hubungan sosialdan menggunakan kecerdasan secara sederhana.
3.      Humanisme : pembelajaran adalah kegiatan guru memfasilitasi dan membimbing siswa belajar melalui proyek – proyek terpadu yang menekankan pada studi – studi sosial yang didasarkan atas pemuasan kebutuhan siswa agar memperoleh pemahaman.

c.       Pendekatan Sistem terhadap Pembelajaran
Pembelajaran dipandang sebagai suatu keseluruhan terpadu yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berinteraksi secara fungsional dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
      Berdasarkan pendekatan sistem, pembelajaran didesain melalui suatu model pembelajaran yang dulu dikenal dengan Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI).

Strategi Pembelajaran
            Pola umum rencana interaksi antara siswa dengan guru dan sumber belajar lainnya pada suatu lingkungan belajar untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

a.      Berdasarkan rasio guru dan siswa dalam pembelajaran
Terdapat 5 jenis strategi pembelajaran, yaitu :
1)      Seorang guru terhadap sekelompok besar (satu kelas) siswa.
2)      Seorang guru terhadap sekelompok kecil (5-7orang) siswa
3)      Seorang guru terhadap seorang siswa
4)      Satu tim guru terhadap sekelompok besar (satu kelas) siswa
5)      Satu tim guru terhadap sekelompok kecil (5-7 orang) siswa.
b.      Berdasarkan pola hubungan guru dan siswa dalam pembelajaran
Terdapat 3 jenis strategi pembelajaran :
1)      Pembelajaran tatap muka
2)      Pembelajaran melalui media
3)      Pembelajaran tatap muka plus melalui media
c.       Berdasarkan peranan guru dan siswa dalam pengelolaan pembelajaran
1)      Pembelajaran berpusat pada guru
2)      Pembelajaran berpusat pada siswa
d.      Berdasarkan peranan guru dan siswa dalam megolah “Pesan” atau materi pembelajaran
1)      Pembelajaran ekspositorik
2)      Pembelajaran heuristik
e.       Berdasar proses berpikir dalam mengolah pesan atau materi pembelajaran
Terdapat 3 jenis strategi :
1)      Pembelajaran deduktif
2)      Pembelajaran induktif
3)      Pembelajaran deduktif-induktif

Model Pembelajaran
a.      Berdasarkan teori
1)      Model interaksi sosial
2)      Model pemrosesan informasi
3)      Model personal
4)      Model modifikasi tingkah laku
5)      Model pembelajaran kontekstual

k.      Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran
Hakikat, Unsur, dan Ciri Inovasi Pendidikan
            Inovasi adalah perubahan ke arah yang baru.
            Difusi adalah proses penyerapan sesuatu yang baru dengan menekankan aspek filterisasi. Difusi Inovasi adalah sebagai penyebarluasan gagasan inovasi melalui komuikasi yang dilakukan menggunakan saluran tertentu dalam rentang waktu tertentu diantara anggota sistem sosial masyarakat.

 Inovasi Pendidikan
            Santoso S. Hamidjojo dikutip Abdulhak (2002), Inovasi pendidikan sebagai suatu perubahan yang baru dan secara kualitatif  berbeda dari hal sebelumnya dan diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan.
Ciri – ciri inovasi pendidikan
1)      Esensi inovasi itu sendiri
2)      Saluran komunikasi
3)      Faktor waktu dan proses pengambilan keputusan
Proses keputusan inovasi :
-          Tahap pengetahuan
-          Tahap bujukan
-          Tahap pengambilan keputusan
-          Tahap implementasi
-          Tahap konfirmasi
4)      sistem sosial
Hasil inovasi kurikulum
a.       KTSP
b.      KBK
c.       Kurikulum 2007
d.      Broad Based Curriculum
e.       Kurikulum sistem ganda (KSG)
f.       Kurikulum muatan lokal
Hasil inovasi pembelajaran
a.       Model pembelajaran Brain Based Learning (berkembang hasil penelitian pakar)
b.      Model pembelajaran LCBT (lateral computer base tutorial)
c.       Model pembelajaran ICARE (introduction, connect, apply, reflect, extend)
d.      Model pembelajaran ICARE dalam mata pelajaran TIK

Buku Pembanding

a.      Bab 1 Konsep Dasar Kurikulum
Konsep kurikulum berkembang sejalan dengan perkembangan teori dan praktik pendidikan, serta munculnya berbagai aliran pendidikan. Kurikulum sebagai bentuk pendidikan dan pengajaran yang senantiasa diimplementasikan di sekolah atau madrasah dapat dibedakan atas dua bentuk, yaitu : kurikulum yang terdokumentasi (document curriculm) dan tanpa terdokumentasi (hidden curriculm).
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran.
Kurikulum sebagai rencan pembelajaran artinya kurikulum merupakan suatu rencana yang memberikan pedoman atau pengangan dalam proses kegiatan pembelajaran.
Kurikulum sebagai pengalaman belajar berarti kurikulum merupakan serangkaian pengalaman belajar.
Kurikulum sebagai subject matter (muatan isi) artinya kurikulum merupakan sejumlah mata ajaran yang harus ditempuh dan dipelajari siswa.
Kurikulum sebagai hasil belajar berarti suatu kurikulu merupakan hasil-hasil belajar yang harus dicapai siswa.


b.      Bab 2 Tujuan Pendidikan, kurikulum dan Pembelajaran
1.      Tujuan Pendidikan
Tujuan-tujuan pendidikan tidak sekaligus dapat direalisasikan dalam sekali, melainkan harus dicapai melalui tahap-tahuap proses berjenjang atau bertingkat sejalan dengan tingkat perkembangan kemampuan psikologis dan fisiologis siterdidik. Oleh sebab itu tujuan-tujuan pendidikan itu secara sadar dan sistematis perlu dirumuskan berdasarkan klasifikasi (taksonomi) dari tujuan yang paling sederhana sampai umum tujuan yang paling kompleks, atau dari yang paling umum (general) sampai yang paling kusus (spesifik) dan operasional.

Tingkat-tingkat tujuan pendidikan itu meliputi : (a) tujuan pendidikan nasioanl; (b) tujuan operasioanl; (c) tujuan kurikuler; (d) tujuan pembelajaran yang mencakup tujuan umum dan tujuan khusus.

2.      Tujuan Kurikulum
Tujuan kurikulum adalah tujuan yang hendak dicapai oleh suatu program studi, bidang studi dan suatu mata pelajaran yang disusun berdasarkan tujuan institusional. Perumusan tujuan kurikulum berpedoman pada kategoriasasi tujuan pendidikan atau taksonomi tujuan yang dikaitkan dengan bidang-bidang studi bersangkutan.

3.      Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah tujuan yang hendak dicapai setelah selesai diselenggarakannya suatu proses pembelajaran yang bertitik tolak pada perubahan tingkah laku siswa. Tujuan ini disusun berdasarkan tujuan kurikulum.

c.       Bab 3 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
KTSP adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Struktur kurikulum adalah pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum.
Muatan suatu kurikulum meliputi : mata pelajaran, muatan lokal, pengembanagn diri, pengaturan beban belajar, kriteria ketuntasan, belajar, ketentuan mengenai kenaikan kelas dan kelulusan, pendidikan kecakapan hidup, dan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.


d.      Bab 4 Standar Isi, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar
Standar isi adalah implementasi Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara lain peraturan pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Standar isi yang dimaksud seperti disebutkan dalam peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 yang secara keseluruhan mencakup :
a.       Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan
b.      Beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah
c.       Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan panduan penyusunan kurikulum sebagai bagian tidak terpisahkan dari standar isi.
d.      Kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Dalam implementasi standar kompetensi dan kompetensi dasar telah dilakukan berbagai studi yang mengarahkan pada peningkatan efisiensi dan efektivitas layanan dan pengembangan sebagai konsekuensi dari suatu inovasi pendidikan. Sebagai salah satu bentuk efisiensi dan efektivitas implementasi kurikulum dikembangkan berbagi model implementasi kurikulum.

e.       Bab 5 Analisi kebutuahn dan struktur Perilaku
Kebutuhan adalah kesenjangan keadaan saat ini dibandingkan dengan keadaan yang seharusnya. Dengan kata lain setiap keadaan yang kurang dari yang seharusnya menunjukkan adanya kebutuhan.
Apabila kebutuhan itu besar atau menimbulkan akibat lebih jauh sehingga perlu ditempatkan sebagai perioritas untuk diatasi maka itu kebutuhan itu disebut masalah.
Struktur perilaku umum yang kemudian dijabarkan kedalam perilaku khusus, yaitu :
1.      Struktur perilaku hirarki adalah kedudukan dua perilaku yang menunjukkan bahwa salah satu perilaku dapat dilakukan bila telah dikuasai perilaku yang lain.
2.      Struktur perilaku prosedural adalah kedudukan beberapa perilaku yang menunjukkan satu seri urutan penampilan perilaku, tetapi tidak ada yang menjadi perilaku prasyart untuk yang lain.
3.      Struktur pengelompokkan adalah kedudukan beberapa perilaku yang tidak mempunyai ketergantungan antara satu dengan yang lain walaupun semuanya berhubungan.
4.      Struktur kombinasi adalah suatu perilaku umum bila diuraikan menjadi perilaku khusus sebagaian tersebar dan akan terstruktur secara kombinasi antara struktur hirarki, prosedural, dan pengelompokkan.

f.       Bab 6 Komponen-komponen Kurikulum
Komponen-komponen kurikulum terdiri dari tujuan, materi, metode, organisasi, dan evaluasi.
Komponen tujuan kurikulum dikembangkan dengan mengacu ke arah pencapaian tujuan pendidikan nasional dan tujuan pendidikan institusional.
Komponen materi kurikulum merupakan isi kurikulum atau bahan pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik.
Komponen metode merupakan komponen cara atau teknik yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dalam upaya mencapai tujuan kurikulum.
Komponen evaluasi merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar siswa guna membuat suatu keputusan tentang kurikulum itu sendiri, pembelajaran, kesulitan dan upaya bimbingan yang perlu dilakukan.
Organisasi kurikulum memiliki beberapa ciri khusus dan bersifat asasi, yaitu : organisasi kurikulum yang membuat mata pelajaran terpisah-pisah (issolated subject), mata pelajaran saling berkorelasi (corrated), antar bidang studi (broadfield), berpusat pada anak (childecentered program), core program, dan electric program.
g.      Bab 7 Pendekatan-pendekatan Pengembangan Kurikulum
Pendekatan subyek akademis : dalam menyusun kurikulum atau program pendidikan didasarkan pada sistematisasi disiplin ilmu masing-masing. Pengembangan kurikulum ini dilakukan dengan cara menetapkan terlebih dahulu mata pelajaran apa yang harus dipelajari peserta didik yang diperlukan untuk pengembangan disiplin ilmu.
Pendekatan humanistik : bertolak dari ide “memanusiakan manusia”, dasar filosofi, dasar teori, dasar evaluasi dan dasar pengembangan program pendidikan dan atau kurikulumnya bertujuan untuk menciptakan konteks yang dapat memberi peluang kepada manusia untuk menjadi lebih human dapat mempertinggi harkat dan martabat manusia.
Kurikulum humanistik : dikembangkan para ahli pendidikan humanistik berdasarkan konsep aliran pendidikan pribadi (personalized education) yang dipelopori oleh John Dewey (Progressive Education) dan J.J Rousseau (Romantic education). Dalam proses pendidikan , kedua aliran ini lebih memberkan tempat utama dan pertama bagi siswa.
Pendekatan teknologis : dalam menyusun kurikulum atau program pendidikan bertolak dari analisis kompetensi yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu, karenanya materi yang diajarkan, kriteria evaluasi sukses, dan strategi belajarnya ditetapkan sesuai dengan analisis tugas (job analysis) tersebut.
Pendekatan rekonstruksi sosial : dalam menyusun kurikulum atau program pendidikan keahlian bertolak dari problem atau masalah-masalah yang dihadapi masyarakat. Kurikulum ini bersumber pada aliran pendidikan interaksional.


h.      Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum
Prinsip berorientasi tujuan : maksudnya pengembangan kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan islam yang dapat menubuhkan perubahan tingkah laku peserta didik mencakup tiga aspek (kognitif, afektif dan psikomotorik) bertalian dengan aspek-aspek yang terkandung dalam pendidikan islam.
Prinsip relevansi maksudnya kurikulum memiliki kesesuaian antara komponen-komponen yaitu keserasian antara tujuan yang harus dicapai, isi, materi atau pengalaman belajar yang harus dimiliki siswa sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan dan tuntunan masyarakat sesuai dengan strategi atau metode serta alat penilaian yang digunakan.
Prinsip kontinuitas (berkesinambungan) artinya kurikulum disususn secara berurutan, tidak terlepas –lepas , satu sama lain memiliki hubungan yang fungsional dan penuh makna, sesuai dengan jenjang pendidikan, struktur dalam satuan pendidikan, dan tingkat perkembangan siswa.

i.        Bab 9 Landasan Pengembangan Kurikulum
Landasan filosofis landasan pengembangan kurikulum yang berfungsi untuk menentukan arah pendidikan peserta didik, isi atau materi ajar, tujuan yang ingin dicapai, strategi atau cara pelaksanaan pengajaran untuk mencapai tujuan pendidikan, serta tolok ukur keberhasilan pengajaran.
Landasan psikologis adalah landasan pengembangan kurikulum yang mempertimbangkan kondisi dan perkembangan psikologis peserta didik.
Landasan sosial budaya landasan pengembangan kurikulum yang didasarkan pada tiga dasar yaitu pertama, pendidikan mengandung nilai dan memberikan pertimbangan nilai yang ada dalam masyarakat. Kedua, pendidikan diarahkan pada kehidupan dalam masyarakat . ketiga, pelaksanaan pendidikan dipengaruhi dan didukung oleh lingkungan dan masyarakat.
Landasan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi landasan perkembangan kurikulum yang didasarkan pada pemikiran bahwa kurikulum fikih perlu memberikan materi/isi atau bahan ajar dengan mengikuti perubahan-perubahan dan tuntunan dari kemajuan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.


 BAB III
PEMBAHASAN

A.  Pembahasan Isi Buku
A.1. Pembahasan tentang definisi kurikulum
     Menurut buku yang di review, pengertian kurikulum diorganisasi menjadi dua, kurikulum adalah sejumlah rencana isi yang merupakan sejumlah tahapan belajar yang didesain untuk siswa dengan petunjuk institusi pendidikan yang isinya berupa proses yang statis ataupun dinamis dan kompetensi yang harus dimiliki. Selanjutnya, kurikulum adalah seluruh pengalaman di bawah bimbingan dan arahan dari institusi pendidikan yang memabawa ke dalam kondisi belajar.
     Harold B. Alberty (1965) memandang kurikulum sebagai semua kegiatan yang diberikan kepada siswa di bawah tanggung jawab sekolah (all of the activities that are provided for the students by the school). Sehingga kurikulum tidak dibatasi pada kegiatan di dalam kelas, tetapi mencakup juga kegiatan-kegiatan yang dialkukan oleh siswa di luar kelas.
     Menurut Hilda Taba (1962) a curiculum is a plan for learning; therefore, what is known about teh learning process and the development of the individual has beating on the shoping of a curiculm.

     A.2.  Pembahasan tentang konsep dasar kurikulum
     Konsep kurikulum berkembang sejalan dengan perkembangan teori dan praktik pendidikan, serta munculnya berbagai aliran pendidikan. Kurikulum sebagai bentuk pendidikan dan pengajaran yang senantiasa diimplementasikan di sekolah atau madrasah dapat dibedakan atas dua bentuk, yaitu : kurikulum yang terdokumentasi (document curriculm) dan tanpa terdokumentasi (hidden curriculm).
     Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran.
     Kurikulum sebagai rencan pembelajaran artinya kurikulum merupakan suatu rencana yang memberikan pedoman atau pengangan dalam proses kegiatan pembelajaran.


     A.3. Pembahasan tentang tujuan pendidikan, kurikulum dan pembahasan
     Tujuan pendidikan memiliki klasifikasi, dari mulai tujuan yang sangat umum sampai tujuan khusus yang bersifat spesifik dan dapat diukur, yang kemudian dinamakan kompetensi. Tujuan pendidikan diklasifikasikan menjadi empat yaitu :
a.       Tujuan pendidikan nasional (TPN)
b.      Tujusn Institusional (TI)
c.       Tujuan kurikuler (TK)
d.      Tujuan instruksional atau tujuan pembelajaran (TP)
     Tujuan pendidikan adalah serangkaian proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan menuju arah perubahan tingkah laku yang telah ditetapkan.
     Tujuan kurikulum adalah tujuan yang hendak dicapai oleh suatu program studi, bidang studi dan suatu mata pelajaran , yang disusun berdasarkan tujuan instusional. Perumusan tujuan kurikulum berpedoman pada kategorisasi tujuan pendidikan/taksonomi tujuan, yang dikaitkan dengan bidang-bidang studi bersangkutan.

     A.4.  pembahasan tentang Komponen-komponen kurikulum
     Menurut buku pembanding, komponen-komponen kurikulum yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yaitu : tujuan, materi kurikulum, metode, organisasi, dan evaluasi. Sedangkan menurut buku wajib, komponen-komponen kurikulum yaitu komponen tujuan, komponen isi/materi pelajaran, komponen metode/strategi, komponen evaluasi.

     A.5. Pembahasan Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum
     Menurut buku pembanding, prinsip-prinsip kurikulum yaitu
1.      Prinsip berorientasi pada tujuan
2.      Prinsip relevansi (kesesuaian)
3.      Prinsip efisien dan efektivitas
4.      Prinsip fleksibilitas (keluwesan)
5.      Prinsip berkesinambungan (continuitas)
6.      Prinsip keseimbangan
7.      Prinsip keterpaduan
8.      Prinsip mutu
Sedangkan menurut buku wajib, Sukmadinata (2000:150-151) menjelaskan bahwa terdapat lima prinsip umum pengembangan kurikulum, yaitu : prinsip relevansi, fleksibilitas, kontonuitas, praktis atau efisiensi, dan efektivitas.

B.  Kelebihan dan Kekurangan Buku
B.1. Kelebihan Buku
Buku wajib
-          Cover yang sangat simple dengan adanya gambar simbol seperti DNA di bagian depannya yang mengartikan bahwa kurikulum itu seperti DNA yang saling berhubungan.
-          Mempunyai penjelasan yang lengkap dimulai dari definisi, landasan, komponen-komponen, prinsip,model pengembangan,evaluasi,konsep dasar, pendekatan,strategi dan model pembelajaran.
-          Tata cara penulisan yang bagus dan rapit
-          Terdapat contoh silabus di dalamnya.
              
     Buku Pembanding
-          Mempunyai isi yang berbeda dari buku wajib dan ada sebagian yang tidak ada di jelaskan di dalam buku wajib
-          Cover yang menarik dengan adanya gambar kaca pembesar dan sebuat mata dan sesuai dengan judul bukunya yaitu “Telaah Kurikulum”

B.2 Kekurangan buku
Buku Wajib
-          Gambar-gambar di dalamnya tidak berwarna
-          Semuanya berwarna hitam dimulai dari tulisan dan gambar
-          Tulisannya berwarna hitam putih tidak bervariasi

       Buku Pembanding
-          Gambar-gambar di dalamnya tidak berwarna
-          Semua tulisannya hitam tidak bervariasi
-          Tata cara penulisan sebagian salah ketik
-          Menggunakan kertas foto copy-an




















BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Kurikulum adalah bagian penting dalam dunia pendidikan karena kurikulum adalah rancangan suatu pembelajaran untuk siswa. Tanpa adanya kurikulum maka pendidikan tidak bisa berjalan dengan baik dan tersusun dengan rapi. Untuk mengembangkan kurikulum kita perlu menelaah secara mendalam, sistematis, dan universal keseluruhan konsep dokumen kurikulum. Namun, kita juga perlu bekerja sama untuk membuat kurikulum yang baik untuk memperoleh hasil yang baik juga.

B.     Rekomendasi untuk perbaikan buku
Buku wajib
Saya merekomendasikan gambar-gambar yang di dalam bukunya memiliki warna yang bervariasi sehingga pembaca merasa senang saat membacanya. Apalagi pembaca banyak para remaja, jadi tidak salah kalau diberi gambar dengan full colour sebagai penariknya.

Buku Pembanding
Saya merekomendasikan gambar-gambar di dalamnya memiliki warna yang menarik sehingga pembaca tertarik saat membacanya dan tata cara penulisan yang baik serta rapi.






              



DAFTAR PUSTAKA


dr. siti halimah, m. (2016). telaah kurikulum. medan: perdana publishing.
Pembelajaran, T. P. (2017). Kurikulum dan Pembelajaran. Depok: PT Raja Grafindo Persada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Essay 3P3T

Tugas Terstruktur  (metode pembelajaran)   Dis...